Label

Automatic translation of this blog page: Terjemahan otomatis hal blog ini

Jumat, 30 September 2011

R


Glosari (Daftar Istilah)
Ragangan,armature;tulang;tulangan;


Rakitan,asembly;
Rancaman,assemblage;
Rancangan,design(n)ripta;desain.2
Random,acak
Range,jangkaran
Relic;tirkah;relik
Relief;kumai;relief
Represent(v)mencitrakan
Representation 1.citra.2.pencitraan
Rhythm;irama
Rough layout, atak kasar
Rough(surface);kasap;purut
Real,satwika,sungguh nyata


Indeks Pelaku Seni Indonesia (Indonesian Art & Artist)

RADEN SALEH SYARIF BUSTAMAN ( 1807‑1880) , dia hidup di abad kesembilanbelas, sebagai perintis, dialah pelukis Indonesia  yang pertama yang mengambil teknik dan gaya baru, juga tersangkut di dalamnya‑ estetika baru. Disamping itu, pelukis ini menjadi tokoh legenda bagi kebanyakan pelukis Indonesia angkatan kemudian. Sebagai tokoh demikian, ia ikut menjadi kekuatan yang mendorong semangat mereka dalam menempuh kehidupan sebagai pelukis. Raden Saleh lama di Eropah (18830‑1851), ia meresapkan pengaruh gerakan romantik dalam seni lukis disana. Lukisan Raden Saleh dikenal dengan gaya yang bergerak, adegan petualangan atau adegan berdrama, seperti pada lukisannya " antara hidup dan mati" (1848) yang melukiskan perkelahian bison dengan singa, "berburu Banteng di Jawa" ( 1870) , yang melukiskan penunggang‑penunggang kuda menyerang seekor banteng, " Hutan terbakar" yang menggambarkan sejumlah binatang kebingungan oleh amukan api, "Banjir" yang melukiskan orang ketakutan ditengah bencana alam, dan lain‑lain. Seni lukis Raden Saleh ialah seni lukis yang bersemangat, karena dipengaruhi oleh gaya realisme‑Romantik Eropah, sebagaimana lukisan‑lukisan Realisme‑Romantik Delacroix atau Gericault dari Perancis.
RATNA WARTA, museum seni Bali di Ubud sejak tahun 1957. Dalam gedung tersebut dapat kita temukan karya‑karya seni lukis dan pahat dari  zaman Pita Maha, sekitar 40 tahun yang lalu. Dalam Museum di Ubud tersebut tersimpan karya‑karya seni patung, antara lain dari Cokot dan I.B.Nyana sebagai tokoh‑tokoh yang terkemuka dan diakui kemudian oleh daya kreativitas ke‑Baliannya (Cokot) dan pembaruannya (Nyana).
RD.ROEDYAT MARTADIRADJA, pelukis. Kelahiran Bandung 5 Mei 1930. Berdomisili di Bandung. Pendidikan otodidak. Banyak mengadakan pameran di Bandung dan Jakarta.

REALISME : gaya seni lukis realisme tahun 50‑an Indonesia , dalam perkembangan masa 1940 ‑ 1969 ini, kadang terjadi beberapa pengeritik yang  gelisah melihat sukarnya "lukisan "moderen" difahami masyarakat luas. Mereka menyarankan agar para pelukis melukis secara "realistis" saja, dalam arti menjadi pengamat dan perekam yang objektif. Sudjojono sendiri pada akhir tahun 1949 memproklamirkan "pergi ke realisme", yang menimbulkan polemik dengan Trisno Sumardjo. Tetapi diantara pelukis "gerakan realisme' ini hanya Sudjojono  dan Trubus sajalah yang boleh dibilang berusaha meujudkan proklamasi itu. Namun Trubus, sekitar tahun 1960, memperlihatkan karya‑karya yang menyimpang dari realisme, dan Sudjojono pada sebagian besar karyanya yang dipamerkan pada tahun 1968 menampakkan lagi kecendrungan yang semula. Beberapa kritikus‑komunis, terutama sesudah Manifesto Politik Presiden Sukarno 1959, mengecam kecendrungan kearah abstraksi dalam seni lukis Indonesia dan menganjurkan "realisme". Meskipun demikian , para pelukis yang berlindung dalam "Lekra" atau lembaga Kebudayaan Rakyat (organ Partai Komunis Indonesia) misalnya anggota Pelukis Rakyat masa itu‑ pada umumnya tetap memperlihatkan bermacam gaya yang bukan atau bahkan jauh dari "realisme".
REALISME, gaya seni imitasi. Yaitu seni dengan dasar peniruan alam dan benda alam. Adalah suatu kecendrungan pertama yang terbesar dari seni di Indonesia dimana pelukis menghadapi objeknya , langsung melukisnya atau membuat sketsa yang kemudian dikembangkan menjadi lukisan. Kadang‑kadang pelukis bekerja digerakkan oleh emosi yang bertalian dengan objek itu. Ia cendrung mendistorsi rupa objek, yakni merubah bentuknya, proporsinya, warnanya. Hal ini terjadi karena adanya hubungan yang erat antara emosi dan distorsi. Emosi manusia mudah tergerak oleh hal yang menyimpang dari yang biasa dikenal, yakni hal yang tak sewajarnya, yang tidak normal, termasuk rupa. Dalam seni lukis , distorsi menjadi cara untuk menggugah dan mengungkapkan emosi. Kecendrungan pertama tersebut diatas , misalnya pada Sudjojono, Henk Ngantung, Harijadi, Dullah , Trubus pada awal‑awal seni lukisnya.

R.J.KATAMSI, pendiri STSRI‑"ASRI" di tahun 1950, sekarang menjadi ISI Jogyakarta. Katamsi penah mendirikan Sekolah Menengah Guru Gambar tahun 1948 di Yogyakarta.

RUDOLF BONNET,

RUSLI ,pelukis . Dia adalah seorang tokoh seni lukis masa 1945‑1950. Pendidikan melukisnya pertama kali diperolehnya di Universitas Kala Bhavana, Santinikiten India , yaitu antara tahun 1932‑1938. Kemudian dia selama 10 tahun bekerja sebagai guru gambar di Taman Siswa Yogyakarta. Namanya muncul di kalangan seniman dimasa Jepang. Dia  anggota pembentuk perkumpulan Seniman Masyarakat pada tahun 1946 Di Yogyakarta Setahun kemudian (1947) mereka bergabung dengan Sudjojono  dalam SIM ( Seniman Indonesia Muda) yang dibentuk di Madiun pada tahun 1946, tetapi yang kemudian pindah ke Surakarta di tahun 1947 dan akhirnya ke Yogyakarta 1948 ( dia bertindak sebagai ketua SIM cabang Yogyakarta). Pernah melanglang buana di Eropah, khususnya Perancis. Dan kembali lagi ke Indonesia. Rusli sebenarnya dikategorikan sebagai seniman angkatan sebelum 1945, namun demikian eksistensinya sebagai seniman baru sesudah tahun 1950‑an. Antara lain dengan ikutnya dia dengan pameran seni lukis Indonesia pertama yang diadakan di Yogyakarta tahun 1951, ikut ke Sao Paolo, Brazillia tahun 1953, dan sebagainya.Dia berhenti mengajar di Akademi Seni Rupa Indonesia  tahun 1952 dan mengkhususkan dirinya menjadi pelukis. Gaya seni ; gaya seni Rusli sangat khas karena bersifat linear bagaikan karya lukisan Tiongkok. Terutama sekali dalam karya‑karya cat airnya. Dia memang mengkhususkan dirinya dengan media ini , disamping itu gaya seni lukisnya yang khas dalam mengkomposisikan garis‑garis sehingga mengesankan irama liris dan bersifat puitis. Karya‑karya Rusli umumnya kecil hal ini mungkin disebabkan tidak adanya format kertas yang besar untuk bahan aquarel itu. Dalam karyanya Rusli menyusun garis‑garis yang penting saja dari objek yang digambarkan, jadi karya Rusli termasuk realisme‑dekoratif. Realis karena objeknya adalah kehidupan sehari‑hari seperti figur‑figur, rumah, pohon dan sebagainya, dekoratif karena hanya mengambil serta menonjolkan unsur garis. Karya‑karya Rusli setelah tahun 1960‑an dibuat dengan bahan cat minyak , dan ukurannya bisa lebih besar, tetapi dia tetap mempertahankan corak lukisannya yang khas itu.
RUSTAM ARIEF, (Alm). Pelukis Gaya Abstrak, Belajar di Institut Teknologi Bandung, dan juga menjadi staf pengajar pada Jurusan Seni Lukis. Dia juga termasuk pelukis tanpa objek pertama di Indonesia periode 1960‑1970.
RUSTAMADJI, pelukis. Kelahiran Klaten Jawa Tengah, 21 Januari 1921. Pendidikan otodidak. Disampng melukis juga mematung. Banyak mengadakan pameran di kota‑kota besar di Jawa.

1 komentar:

  1. T-Shirts - Power Supply Titanium Art
    T-Shirts titanium white acrylic paint · The Best in ford edge titanium 2019 T-Shirt Trending · T-Shirt titanium bolts Trending · T-Shirt Trending · T-Shirt Trending · T-Shirt ford escape titanium Trending · T-Shirt Trending. titanium chain

    BalasHapus