Label

Automatic translation of this blog page: Terjemahan otomatis hal blog ini

Kamis, 29 September 2011

Z


Glosari (Daftar Istilah)


Indeks Pelaku Seni Indonesia (Indonesian Art & Artist)


ZAINI, (Alm). Seniman yang awalnya belajar pada pelukis naturalisme Wakidi sebagai gurunya di INS Kayu Tanam Sumatera Barat. Kemudian belajar cara‑cara melukis potret dan alam benda yang diajarkan oleh Basuki Abdullah di jaman Jepang. Kemudian  dia ikut pada Keimin Bunka Shidoso ( Pusat Kebudayaan ) yang didirikan di zaman pemerintahan Jepang (1942‑1945). Kemudian zaman revolusi (tahun 1946‑1948) pindah ke Yogyakarta dan bergabung dengan SIM (seniman Indonesia Muda). Kepindahan seniman‑seniman ini juga karena pindahnya  Ibu Kota Republik Indonesia ke Yogyakarta . Pada tahun 1949 meninggalkan SIM karena SIM terkait dengan politik (Komunisme ?) Dan menggabungkan diri dalam Gabungan Pelukis Indonesia (GPI)  yang didirikan Sutikna dan Affandi di Jakarta pada tahun 1948, bersama dengan Nasyar dan Nasyah Djamin. Dia mengadakan latihan melukis di Badan Musyawarah Kebudayaan Nasional (BMKN) 1956 di Jakarta. Terakhir Zaini anggota perkumpulan pelukis "Yayasan Seni dan Desain" 1958 di Jakarta. GAYA SENI ZAINI : Sebenarnya sesudah tahun 1950, Zaini mulai berekspreimen sendiri dibidang seni lukis, dengan menggunakan berbagai media seni lukiss seperti mensket dengan konte,  dan pena untuk keperluan majalah; menggambar dengan pastel,"aquache". Melukis dengan cat minyak; dia juga mencukil kayu, teknik‑teknik melukis sebelum tahun 1950 dipelajarinya dengan baik. Sesudah tahun 1960 membuat karya‑karya monoprint dan melukis juga dengan media acrilik. Zaini produktif dengan berbagai media dan karya‑karya sketsa, pastel dan cat airnya sangat baik.Kecepatan kerjanya membuatnya cendrung berganti‑ganti media, Zaini menciptakan tema yang beragam seperti alam benda, potret, flora, fauna, pemandangan alam dan alam kehidupan. Lukisan potret Zaini tidak hanya mampu menggambarkan ekspresi kejiwaan model, namun juga kekayaan dalam warna dan bentuk yang liris, puitis. Hal ini terlihat pada karya pastel Zaini sejak tahun 1948‑1960‑an.Dengan warna sebagai bahan pengucapan bahasanya, Zaini mampu untuk mengungkapkan misteri alam dengan segala atmosfirnya. Model lukisan, binatang atau tumbuh‑tumbuhan lukisan Zaini terlukis secara matang. Dalam usaha untuk mematangkan lukisannya dia banyak memperhatikan karya‑karya baik dalam maupun luar negeri. Zaini banyak mengadakan pameran baik dalam maupun luar negeri. Diantaranya di Eropah, Amerika,  Italia , India dan sebagainya. Reproduksi karya‑karya Zaini beberapakali dimuat dalam majalah Hemisphere dari Australia.
ZANAIN , anggota Sanggar  Seni Rupa SEMI, (SENIMAN MUDA INDONESIA), yang berdiri di Bukittinggi Sumatera Barat tahun 1946 , yang diketuai oleh ZETKA.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar